Pengembangan kopi Gayo perlu Road Map yang bertujuan agar dapat diterima dunia internasional. Supaya makin dikenal dunia, yang harus diekspor adalah "Rasanya". Otomatis, produknya akan dicari orang.
Oke Nurwan, Dipl.Ing, Direktur Ekspor Hasil Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan, dalam Rapat Pembahasan Komoditas Kopi Aceh. Komentar yang diberikan Oke Nurwan, kopi Gayo perlu diikutkan dalam berbagai pameran perdagangan Trade Expo Indonesia bulan Oktober 2014.
Ini kesempatan untuk memperkenalkan rasa kopi Arabika Gayo. Semua perwakilan di luar negeri sudah diinformasikan untuk membawa buyer menghadiri pameran tersebut. "Kalau bisa para buyer diundang juga oleh Pemerintahan Aceh.
Apabila Komoditas Indonesia sudah bisa menembus Eropa, Ekspor ke negara lain akan lebih mudah. Mengingat Untuk Ekspor ke Eropa sangat rumit dengan aturan yang berlaku disana. Eropa sendiri jadi benchmark dan dikenal rewel dalam urusan barang yang masuk di negara mereka.
Satu hal yang harus diperhatikan, Surat Keterangan Asal (SKA) harus diterbitkan dari daerah asal kopi itu. "Kalau SKA diterbitkan dari Sumatera Utara, Hilang lagi rasa kopi Gayo".
Kenapa kopi Gayo perlu dipromosikan di Uni Eropa? Menurut Ir. Iskandar M.Sc. Selaku Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh. Uni Eroapa merupakan Pasar terbesar di dunia untuk komoditas kopi. Dimana Ekspor Kopi Indonesia ke Uni Eropa pada 2012 mencapai 45 juta kantong yang berukuran 60 kg per kantongnya.
JOIN NOW!!!
(Sumber : Hikayat Negeri Kopi)
No comments:
Post a Comment