Thursday, December 21, 2017

Kebun Kopi Menjadi Objek Wisatawan Asing


Barangkali kita sering terkecoh, seolah-olah wisatawan mancanegara selalu mencari objek wisata yang serba 'wah' dan megah. Sejalan dengan itu, promosi wisata yang dilakukan oleh sejumlah daerah, termasuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terfokus kepada upaya menampilkan keiindahan panorama dan tradisi budaya.
Orientasi mancanegara kini mulai berubah, sekarang mereka cenderung mencari objek wisata natural. Mereka lebih suka menginap dipondokan petani sambil beraktivitas sebagaimana layaknya seorang petani.

Mereka juga belajar mengolah biji kopi secara tradisional sambil menikmati secangkir kopi yang dipanaskan di atas tungku perapian.

Januari 2012 lalu, Win Ruhdi Bathin dikunjungi dua orang gadis asal polandia yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Bagi anak dan istri Win Ruhdi, kehadiran bule ke pondokkannya bukanlah yang pertama kalinya.

Pondokan yang berada di tengah kebun kopi yang terletak di Desa Paya Serngi, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, sudah sering dijadikan penginapan oleh komunitas backpacker Internasional yang berkunjung ke Takengon.


Sulit membayangkan, wisatawan asing mau beristirahat di atas balai-balai sederhana, sementara di negerinya, mereka tinggal di apartemen. Di Pondokan milik Win Ruhdi hanya terdapat balai-balai kecil dengan beralaskan tikar plastik. Merupakan cerminan asli suasana pondokan petani di tengah kebun kopi.

Mereka tidak minta dipan mewah maupun selimut tebal. Cukup bergelar tikar, mereka bisa tidur nyenyak berbantalkan ranselnya. Untuk mandi pun mereka menimba air dari sumur. Makan pun tidak pilih-pilih, Ikan asi dan sayur rebus plus kopi panas sudah cukup.

Ketika pagi hari ditengah udara dingin dan kabut tebal, wisatawan asing mengikuti Win Ruhdi menyiangi kebun kopi. Dia sangat menikmati aktivitas pertanian yang dilakukan Win Ruhdi. Suasana pedesaan sering membuat mereka betah tinggal di pondokan Win Ruhdi.

Win Ruhdi, seorang petani kopi yang juga penyaji kopi (barista) disebuah kantin kecil, sepertinya pantas mendapat gelarr sebagai salah seorang pelopor pariwisata natural. Sosok berkarakter sepeti Win Ruhdi Bathin dan keluarga layak diberi penghargaan khusus. Dengan caranya yang sederhana, merek telah sukses memperkenalkan potensi pariwisata natural yang sekaran mulai diminati wisatawan mancanegara.

JOIN NOW!!!


(Sumber : Hikayat Negeri Kopi)

No comments:

Post a Comment