Di Indonesia rutinitas menikmati kopi sudah membudidaya sejak lama. Namun apakah sudah mengerti arti kata kopi? menelusuri sejarah kopi ada baiknya kita mulai dengan asal muasal kata “kopi” itu sendiri.
Penemuan biji kopi sebagai minuman yang sangat bermanfaat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh orang dari bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu. Biji-biji kopi asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi mulai meluas dari Asia sampai pasaran Eropa bahkan sampai keseluruh dunia.Asal-usul kata ‘kopi’ secara ilmiah mulai dibicarakan dalam Symposium on The Etymology of The World Coffee pada tahun 1909. Dalam simposium ini secara umum kata ‘kopi’ diyakini merujuk pada istilah dalam bahasa arab ‘qahwa’ yang mengandung arti ‘kuat’, bahasa Turki ‘kahve’, bahasa Belanda ‘koffie’, bahasa Perancis ‘cafe’, bahasa Italia ‘caffe, bahasa Inggris ‘coffee’, bahasa Cina ‘ kia-fey’, bahasa Jepang ‘kehi’, dan bahasa Melayu ‘kawa’. Pada faktanya, hampir semua istilah untuk kopi di berbagai bahasa memiliki kesamaan bunyi dengan istilah Arab.
Di Arab istilah ‘qahwa’ tidak ditujukkan untuk nama tanaman tetapi merujuk pada nama minuman. Para ahli meyakini kata ‘qahwa’ memang digunakan untuk menyebut minuman yang terbuat dari biji yang diseduh dengan air panas.
Di Indonesia besar kemungkinan kata ‘kopi’ diadaptasi dari istilah Arab melalui bahasa Belanda ‘koffie’. Dugaan yang logis karena Belanda yang pertama kali membuka perkebunan kopi di Indonesia. Tetapi tidak menutup kemungkinan kata tersebut diadaptasi langsung dari bahasa Arab atau Turki. Mengingat banyak pihak di Indonesia yang memiliki hubungan dengan bangsa Arab sebelum orang-orang Eropa datang.
(Sumber : Dongeng Kopi Edisi 2016)
No comments:
Post a Comment