Thursday, December 22, 2016

Kenapa Harus Minum Kopi?


Ada khasiat dalam secangkir kopi
Tidak sedikit orang yang berpandangan negatif terhadap minuman berenergi yang bernama kopi. Karena itu, penulis mencoba menggali berbagai sumber untuk menyajikan informasi tentang manfaat minum kopi bagi tubuh manusia.
Pada saat ini, kopi termasuk salah satu minuman yang sangat digemari oleh masyarakat dunia. Tercatat, sekitar 75% masyarakat dunia mengonsumsi kopi arabika yang kaya rasa dan aroma dengan kandungan kafein rata-rata 1,1% dari bobot kopi itu sendiri.

Sebaliknya, sekitar 25% pasar kopi dunia dikuasai oleh jenis kopi robusta yang rasanya sedikit lebih pahit serta aromanya tidak setajam kopi arabika. Malah, kadar kafein kopi robusta 2 kali lebih tinggi dari kopi arabika, yaitu 2,2% dari bobot kopi itu sendiri.

Lalu timbul pertanyaan, kenapa kita harus minum kopi? Banyak asumsi yang menyatakan, kopi bisa membahayakan kesehatan. Asumsi ini muncul, umumnya, karena dokter melarang seseorang untuk minum kopi. Larangan minum kopi itu terkait dengan penyakit yang dideritanya. Bagi mereka yang menderita tekanan darah tinggi alias hipertensi, mengonsumsi kopi memang berbahaya. Sebab, adrenalin akan mempercepat jantung memompa darah ke seluruh jaringan tubuh.

Bagi orang sehat, kopi atau kafein sangat bermanfaat karena dapat membangkitkan potensi tersembunyi yang dimiliki seseorang, menajamkan pikiran, dan memompa stamina fisik.

Lalu bagaimana cara kerja kafein dalam tubuh kita? Di dalam otak kita, terdapat adenosin yang selalu ingin bertemu dengan reseptornya yang disebut reseptor adenosin. Bila kedua unsur ini bertemu, timbullah rasa kantuk. Saat kafein muncul, reseptor adenosin lebih suka bertemu dengan kafein dibandingkan dengan adenosin.

Dalam kondisi seperti itu, kelenjar pituitari yang berada di bawah otak mengira ada sebuah kondisi genting. Karena itu, kelenjar pituitari memerintahkan kelenjar adren untuk segera memproduksi adrenalin.

Dengan begitu, jelaslah bahwa kafein bisa memperbesar tingkat dopamin penggunanya. Dopamin adalah zat kimia yang tugas utamanya menyampaikan pesan dari saraf yang satu ke saraf yang lain. Saat pesan itu disampaikan, aliran darah dikirim ke seluruh bagian tubuh manusia. Oleh karena itu, kafein membuat mata yang ngantuk menjadi melek, tubuh yang lesu jadi bugar dan semangat kembali.

Di mana kita bisa menemukan kafein? Sebenarnya, sejumlah minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat juga mengandung kafein dengan kadar yang berbeda-beda. Maklum, akhir-akhir ini, banyak ditemukan penambahan kafein dalam minuman penyegar atau minuman energi yang dijual di pasaran.

Satu cangkir kopi instan, sekitar 180 mililiter (ml), mengandung 100 miligram (mg) kafein. Satu cangkir kopi saring mengandung 150 mg kafein. Sedangkan satu kaleng minuman ringan atau soft drink berkafein berukuran 360 ml mengandung 40 mg kafein.

Ada juga orang yang tidak suka kopi karena kandungan kafeinnya. Sehingga, mereka lebih memilih minuman teh atau cokelat panas. Yang tidak banyak orang tahu, dalam satu cangkir minuman teh hijau ternyata mengandung 15 mg kafein. Sedangkan satu cangkir minuman teh hitam mengandung 50 mg kafein. Ternyata, minuman cokelat juga tidak luput dari kandungan kafein. Satu cangkir cokelat panas mengandung 10 mg kafein.

Efek kafein berkaitan erat dengan berat badan. Orang yang bertubuh langsing biasanya akan langsung merasakan efek kafein yang dikonsumsinya. Sebaliknya, orang yang bertubuh gemuk belum tentu merasakan efeknya. Oleh karena itu, konsumsi kafein perlu proporsional dengan cara menyesuaikannya dengan berat badan seseorang.

JOIN NOW!!!

(Sumber: Hikayat Negeri Kopi)

No comments:

Post a Comment