Thursday, December 15, 2016

AS Impor Kopi Gayo Besar-besaran, Efek World Cup?

Ekspor kopi gayo pada caturwulan pertama 2014 melonjak tajam dibandingkan 2013. Volume ekspor kopi Gayo dari Januari hingga April 2014 rata-rata mencapai 519,3 ton per bulan atau senilai USD8,1 juta. Sementara, volume ekspor kopi gayo pada 2013 rata-rata hanya 383,6 ton per bulan dengan total nilai ekspor mencapai USD276,5 juta.



Volume dan nilai ekspor kopi Gayo asal Aceh Tengah itu didasarkan pada dokumen Surat Persetujuan Ekspor Kopi (SPEK) yang diterbitkan Pemerintah Daerah (PEMDA) Aceh Tengah. Berdasarkan dokumen SPEK untuk caturwulan pertama 2014, pengimpor terbesar kopi Gayo ternyata Amerika Serikat (AS).

Dari data itu, total ekspor kopi gayo dalam caturwulan pertama 2014 mencapai 2.077,5 ton, yang nilai ekspornya mencapai USD8,1 juta. Hebatnya, dari 2.077,5 ton ekspor kopi Gayo, ternyata 1.920,8 ton atau 92,4% diekspor ke AS. Nilai ekspor kopi Gayo ke AS mencapai angka USD7,3 juta.

Pada Januari 2014, AS mengimpor kopi Gayo sebanyak 335,6 ton senilai USD1,19 juta. Pada Februari 2014, AS kembali mengimpor kopi Gayo sebanyak 615,6 ton seniai USD2,42 juta. Lalu pada bulan Maret, negara adidaya ini kembali mengimpor kopi Gayo sebanyak 458,4 ton senilai USD1,85 juta. Dan pada bulan April, negeri Paman Sam ini lagi-lagi mengimpor kopi Gayo sebanyak 511,2 ton dengan nilai USD1,91 juta.

Sementara itu, sekita 7,6% atau 157,8 ton ekspor kopi Gayo pada caturwulan pertama 2014 dikirim ke negara Irlandia, New Zealand, Taiwan, Turki, Kanada, Belanda, Swedia, Hongkong, dan Malaysia.

Meskipun masa panen kopi Gayo pada bulan Mei 2014 telah menurun, permintaan dari luar negeri malah meningkat. “Buyer luar negeri terus meminta kopi Gayo. Mereka bahkan siap bayar di depan,” ungkap Rizwan Husin, salah seorang eksportir kopi asal Aceh Tengah beberapa waktu di Takengon.

Apakah meningkatnya permintaan buyer luar negeri terhadap kopi Gay terkait dengan penyelenggaraan World Cup? Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kementerian Perindustrian Faiz Achmad, seperti diberitakan Tempo.co (30 Mei 2014), mengatakan, pelaksanaan Piala Dunia (World Cup) di Brasil pada bulan depan akan meningkatkan konsumsi kopi di Indonesia.

Sebaliknya, Rizwan Husin di tempat terpisah, melihat tren meningkatnya permintaan kopi Gayo tidak semata-mata karena efek Piala DUnia. Menurut dia, saat ini kopi Gayo digunakan oleh para peracik kopi internasional sebagai penguat rasa dan aroma. “Aroma kopi Gayo itu unik. Dalam kondisi belum disangrai saja, sudah menebarkan aroma khas,” katanya.

Terkait dengan makin tingginya permintaan buyer terhadap kopi Gayo, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin mengakui fakta itu. Menurut dia, kopi Gayo telah berhasil menembus pasar kopi internasional baik di kawasan Asia, Australia, Eropa, Amerika bahkan ke Timur Tengah.












Packing kopi Gayo untuk tujuan ekspor ke Amerika Serikat. (dok. google)


(Sumber Hikayat Negeri Kopi)

No comments:

Post a Comment