Tuesday, March 7, 2017

Kafein dalam Kopi


Kopi merupakan minuman berwarna hitam pekat yang mampu memberikan cita rasa unik bagi yang meminumnya, tidak sedikit yang kecanduan karena cita rasa kafeinnya.
Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid yang disebut trimetilsantin. Kafein dapat bereaksi dengan asam, basa, dan logam berat dalam asam. Kafein disintesis dalam perikarp.

Kafein yang terdapat dalam kopi sangrai memiliki kadar 85 mg/5 oz, di kopi instant 60 mg/5 oz, dan dalam kopi dekafeinasi 3 mg/5 oz. Kafein dapat larut dalam air, mempunyai aroma wangi tetapi terasa sangat pahit. 

Kafein bersifat basa monocidic lemah dan dapat memisah dengan penguapan air, apabila dengan asam, kafein akan bereaksi dan membentuk garam stabil. Kafein mudah terurai dengan alkali panas, yang membentuk kafeidin.

Walau kandungan kafein dalam kopi hanya sedikit, tetapi senyawa ini berfungsi sebagai perangsang yang bersifat bukan alkohol, dapat digunakan sebagai obat. Senyawa inilah yang dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat otot dan ginjal.

Pada sistem syaraf pusat, kafein dapat mencegah rasa kantuk, menaikkan daya tangkap pancaindera, mempercepat daya pikir, dan mengurangi rasa lelah. Dalam tubuh kafein bersifat antagonis terhadap fungsi adenosine (senyawa dalam otak  yang bisa membuat seseorang cepat tidur) sehingga membuat seseorang tidak merasakan kantuk usai meminum secangkir kopi.

Kafein diabsorbsi sempurna dalam sistem pencernaan dalam waktu 30-60 menit. Maksimum efek yang terjadi di otak selama 2 jam sehingga kafein tidak berefek segera dan sangat cepat dihapus dari otak.

JOIN NOW!!!

(Sumber : Agribisnis Kopi)

No comments:

Post a Comment