Memilah milih biji kopi untuk membuat secangkir kopi yang
enak boleh-boleh saja. Tapi untuk menjadi sebuah minuman kopi yang enak, tak
hanya tergantung pada pilihan biji kopinya, tapi juga pada hati si pembuatnya.
Papar Erbe Sentanu, penulis buku best seller Quantum Ikhlas yang juga Duta Kopi
Gayo tahun 2013.
Menurut Erbe, suasana hati sangat berpengaruh pada hasil
dari apa pun yang kita kerjakan, termasuk membuat secangkir kopi. "Ketika
hati kita bahagia, maka energi kebahagiaan itu akan ikut mengalir melalui saraf
jemari kita menuju ke apa pun yang kita sentuh atau pegang," katanya. Itu
sebabnya, sentuhan ibu yang sedang senang akan dirasakan berbeda oleh bayinya
dengan ketika si ibu sedang marah.
Sementara itu, pakar kopi dan blogger, Toni Wahid, berbagi
tentang kopi "gelombang ketiga" alias third wave coffee. Ia mengajak
untuk menghargai dan mensyukuri kopi yang dimiliki oleh Indonesia dengan mulai
membuat kopi sendiri di rumah, mulai dari menggiling dan menyeduhnya.
Istilah third wave coffee muncul untuk menandai sebuah fase
mulai tertariknya para peminum kopi terhadap kopi itu sendiri. Mereka lebih
peduli dari biji kopinya, proses pengolahan hingga penyajian, termasuk ritual
minumnya. Jadi, bukan asal minum dan asal pilih kopi. "Kalau first wave
mengedepankan pemasaran, sementara third wave mengedepankan kopi itu
sendiri," papar Toni.
(Sumber: Majalah
Healthylife, edisi 11/XIII, Oktober 2015)