Sunday, January 29, 2017

Sensasi Peaberry Coffee




Saat sebutir biji kopi dipetik dari batangnya, biasanya berisi dua ulas green bean. Namun, tidak mustahil jika isi sebutir biji kopi hanya berisi sebutir green bean. Petani kopi arabika di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah, menyebut kopi berbiji tunggal itu sebagai "kopi rawan" atau "kopi lanang". Bijinya mirip kacang polong yang oleh masyarakat internasional disebut peaberry coffee.

"Hal itu dapat terjadi karena anomali pembuahan. Hasilnya, lahirlah biji tunggal dan bersifat intertil."

Peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, Jawa Timur, Dr Ir Sri Mulato, MS, mengatakan kejadian biji tunggal pada kopi lanang bukan tanpa alasan. “Hal itu bisa terjadi karena anomali pembuahan. Hasilnya, lahirlah biji tunggal dan bersifat infertil,”

Dari setiap batang, kopi biji tunggal ini hanya ditemukan sebanyak 10%, oleh karena tingginya tingkat kesulitan mengumpulkan biji kopi sehingga harganya lebih mahal dari pada kopi berbuah normal. Green bean kopi tunggal jenis arabika ini dijual seharga Rp.90.000 per Kg, sementara green bean kopi arabika yang memiliki dua ruas seharga Rp. 55.000 per Kg. 

Produk kopi penuh sensasi ini, dijualnya kepada seorang pengusaha coffee roaster di Jakarta. Memang peaberry coffee belum seterkenal kopi luwak, antara lain karena belum ditemukan khasiatnya. Namun beberapa penikmat kopi sudah terlanjur jatuh cinta kepada kopi beruas tunggal ini.

Salah seorang yang konsisten meminum peaberry coffee adalah Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh. Sampai-sampai pengusaha kopi dari Bergendaal Koffie Kabupaten Bener Meriah sempat kehabisan stok saat Gubernur Aceh memesan sebanyak 5 Kg sekaligus.

Peaberry coffee berawal saar ditemukan setumpuk sisa kotoran luwak di kebun. Sebagian besar biji kopi yang dimakan luwak itu adalah kopi beruas tunggal. Ini yang menginspirasinya untuk mengumpulkan kopi ruas tunggal yang sekarang mulai dikenal konsumen sebagai kopi penuh sensasi.

Padahal, kopi itu dulu digolongkan sebagai "kopi rusak", pedagangpun menolak untuk membeli kopi berbodi kecil ini. Meski harganya saat ini belum sefantastis kopi luwak, namun tidak menutup kemungkinan dengan rasa kopi penuh sensasi peaberry coffee kedepannya akan dihargai setara dengan kopi luwak.

JOIN NOW!!!

(Sumber : Hikayat Negeri Kopi)


No comments:

Post a Comment