Tuesday, January 24, 2017

Tarian Jemari si Pemilah Kopi

“Wajah perempuan pemilah itu selalu ceria. Namun, ujung jemarinya tetap lincah, menari-nari memisahkan butiran biji kopi rusak”


Kopi merupakan pohon industry yang menghasilkan banyak lapangan kerja. Ketika bibit mulai disemai, lahan mulai digarap, tanaman kopi mulai dirawat, hingga saat masa panen tiba, lapangan kerja selalu terbuka.

Kemudian, ketika hasil panen mulai memasuki proses penggilingan buah merah, fermentasi, penjemuran, dan proses menjadi green bean, banyak tenga kerja juga terlibat. Ketika kopi diproses menjadi minuman segar, di sinilah tumbuh industry kopi instan, café, dan warung kopi yang merupakan lapangan kerja di sector informal.

Kita longok ke hulu, tempat para perempuan mengambil peran sebagai tenaga pemilah biji kopi (green bean). Penghasilan pekerjaan ini tidak terlalu besar, namun mereka selalu ceria menikmati profesi sebagai pemilah kopi.

Tenaga pemilah itu adalah ibu-ibu rumah tangga yang bermukim di sekitar pabrik penggilingan kopi di Mongal Takengon. Mereka tidak dipaksa bekerja, apabila mereka bosan memilah kopi, tidak dilarang untuk berhenti dan jika esok hari ternyata mereka ingin masuk kerja lagi akan dipersilahkan asal menaati semua peraturan di pabrik ini.

Pola kerja yang cukup nyaman untuk ibu-ibu rumah tangga. Tanpa tekanan, tidak tergantung waktu, bebas bercanda dengan sesame pemilah. Wajar jika wajah perempuan pemilah selalu ceria, dan ujung jemarinya tetap lincah, menari-nari memisahkan butiran biji kopi yang rusak.

Insting mereka dapat bekerja dengan baik untuk menandai biji kopi rusak. Meskipun mata mereka tidak 100% tertuju kepada biji kopi itu. Jika menonton mereka bekerja, pandangan kita akan bertumpu kepada jemarinya yang terus menari-nari di atas panel sortir.

Membayangkan sistem kerja seperti itu rasanya hidup jadi makin nikmat. Kenapa? Karena mereka bekerja tanpa pernah takut akan ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mereka bisa bekerja sambil tertawa dan bercanda.

Pastinya, inilah rezeki kopi yang bisa dinikmati para perempuan di sekitar ladang-ladang kopi yang terhampar luas di Kabupaten Aceh Tengah. Penasaran ingin melihat tarian jemari perempuan pemilah kopi? Silahkan berkunjung ke Takengon!

JOIN NOW!!!

(Sumber : Hikayat Negeri Kopi)

No comments:

Post a Comment